REKRUITMEN CPNS KOTA MADIUN 2014 BATAL

Keputusan Wali Kota Bambang Irianto (BI) membatalkan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Madiun 2014 langsung mendapat tentangan. Salah satunya datang Ketua Komisi I DPRD Kota Madiun Suci Hari yang menyuarakan agar BI berubah pikiran. ‘’Awalnya pengajuan penjaringan CPNS karena kekurangan tenaga, kenapa sekarang malah dibatalkan,’’ kata Suci Hari, kemarin (5/8).

Menurut dia, alasan BI membatalkan rekrutmen lantaran jatah kuota dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terlalu sedikit serta isu makelar berkeliaran kurang tepat. Jika memang sudah mengetahui siapa makelar yang membanderol Rp 200 juta-Rp 250 juta untuk satu kursi PNS, Hari Suci menyarankan untuk melaporkan ke aparat kepolisian. ‘’Harus dikaji lagi, apakah penolakan rekrutmen itu secara regulasi melanggar aturan atau tidak,’’ ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

Dijelaskan, pada rekrutmen CPNS 2014 pemkot mengusulkan 1.600 kuota. Namun, hasilnya memang di luar perkiraaan, yakni hanya mendapatkan jatah kuota 53. Rata-rata kabupaten/kota di Indonesia juga tidak mendapatkan jatah lebih dari 100 kuota. Tentu, Kemen PAN dan RB punya pertimbangan terkait pemberian jatah tersebut.

‘’Sekarang penjaringan CPNS menggunakan sistem computer assisted test (CAT, Red), tidak dilakukan manual dengan LJK (lembar kawaban komputer),’’ ujarnya sembari menyebut komisinya yang membidangi pemerintahan akan menjadwalkan pembahasan internal terkait langkah wali kota yang kontroversial tersebut.
Sistem CAT, kata dia, membutuhkan kesiapan peranti dan jaringan yang memadai sehingga bisa saja pada rekrutmen tahun ini sekadar dijadikan pilot project dengan melayani jumlah kuota yang terbatas. Secara nasional pemerintah memang menyediakan 100 ribu formasi aparatur sipil negara (ASN). Namun, untuk penyelenggaraan di daerah tidak menutup kemungkinan KemenPAN-RB sengaja membatasi kuotanya masih di bawah 100. ‘’Namanya masih pilot project baru kali ini mengadakan online, mungkin melihat kapasitas karena semua pakai IT makanya dibatasi kuotanya,’’ jelas politikus yang habis masa tugasnya 25 Agustus mendatang tersebut.

Menurut Suci Hari, pemkot seharusnya menerima kuota tersebut. Setidaknya, penyelenggaraan tahun ini bisa dijadikan pilot project pelaksanaan tahun berikutnya. Apalagi, di APBD Kota Madiun sudah dianggarkan Rp 1 miliar untuk penjaringan CPNS. ‘’Biar teruji dan berpengalaman ya dibuka saja rekrutmennya, toh pelaksanaan CAT itu meminimalisasi percaloan atau makelar,’’ sebutnya.

Kata dia, KemenPAN-RB setiap tahunnya sudah membenahi model penjaringan. Tujuannya agar pelaksanaan bisa bersih dan transparan. Pun, sistem CAT cukup ketat karena pendaftaran satu pintu atau single entry. Peserta wajib mendaftar melalui satu aplikasi pendaftaran yang seragam melalui portal panselnas.menpan.go.id. ‘’Saya yakin penyimpangan terus ditekan dengan berbagai sistem baru yang dijalankan,’’ terang Suci Hari.

Dia menambahkan, pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun-tahun sebelumnya tidak selamanya buruk. Dia mencontohkan pada 2009 anak perempuannya lolos tanpa mengeluarkan biaya ke makelar sepeser pun. ‘’Kalau pun ada pihak yang mengaku bisa sebagai calo atau makelar CPNS, itu mayoritas penipuan, hanya untung-untungan,’’ ujarnya.

Menurut dia, bisa saja peserta tes CPNS SDM-nya benar-benar berkualitas. Kondisi tersebut menjadi keuntungan calo atau makelar hingga mampu meraup duit ratusan juta. ‘’Sekali lagi, kalau memang ada makelar laporkan saja, biar ditangkap polisi,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Terpisah, Kepala BKD Kota Madiun Agus Ardiyanto mengaku bakal menindaklanjuti keputusan BI membatalkan penjaringan CPNS. Dijelaskan, pada H+1 Lebaran dirinya sudah ditelepon langsung wali kota terkait keputusan tersebut. Adapun pertimbangannya sama, yakni kuota yang diperoleh sedikit. Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan makelar berkeliaran. ‘’Saya sudah laporkan ke KemenPAN-RB dan BKN terkait pembatalan rekrutmen,’’ tegasnya.

Kata dia, sejauh ini belum ada kabar balasan surat yang disampaikan BKD ke pusat. Yang jelas, dalam surat disebutkan adanya pembatalan berikut alasan krusialnya. Jika dipaksakan rekrutmen ada kekhawatiran warga akan terdampak menjadi korban oknum yang tidak bertanggung jawab. ‘’Kami tunggu balasan suratnya, ya sudah ini sudah keputusan final, dan anggaran penyelenggaraan Rp 1 miliar kami kembalikan ke kas daerah,’’ pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, keputusan sarat kontroversi diambil wali kota terkait rekrutmen calon CPNS 2014. BI memutuskan membatalkan penjaringan abdi negara tahun ini lantaran Kota Madiun oleh KemenPAN-RB hanya dijatah 53 CPNS. Pertimbangan lainnya, adanya makelar PNS yang berani membanderol satu kursi PNS di kisaran Rp 200 juta-Rp 250 juta. Bahkan, karena formasi sedikit, ada yang sengaja pasang tarif Rp 250 juta lebih. Dia khawatir jika dibuka penjaringan, ada warga yang menjadi korban.

Sumber: Radar Madiun
top