32 FORMASI CPNS KAB. PONOROGO 2014-2015

Keinginan Pemkab Ponorogo mendapatkan 1.500 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) kandas. Sebab, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Reformasi Birokrasi (RB) hanya memberikan jatah 31 CPNS. ‘’Cuma 31 yang disetujui untuk formasi bidang kesehatan, guru, dan tenaga teknis,’’ terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo Syaifur Rachman, kemarin (3/7). Namun, Syaifur belum menyerah hingga berencana mengajukan tambahan kuota CPNS ke Jakarta. 

Dia berdalih kebutuhan PNS di lingkup Pemkab Ponorogo sudah mendesak lantaran banyak formasi kosong dan perlu segera diisi, terutama guru sekolah dasar dan tenaga medis. ‘’Kalau hanya dapat 31 formasi, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk seleksi sama banyaknya dengan rekrutmen 150 CPNS, tentu saja rugi. Kami akan mengajukan tambahan tapi untuk kepastiannya dikonsultasikan ke bupati dulu,’’ jelasnya.
Syaifur mengakui anggaran rekrutmen CPNS yang diajukan di APBD perubahan belum disetujui dewan. Pihaknya berharap ketika anggaran disetujui berbarengan dengan bertambahnya jatah CPNS. ‘’Kebutuhan lumayan banyak, juga untuk tenaga penyuluh pertanian. Kami tetap mengharapkan ada tambahan formasi,’’ ungkapnya.
 
Pun, Wakil Bupati Ponorogo Yuni Widyaningsih ternyata tidak begitu masygul kendati Kemenpan hanya memberikan formasi 31 CPNS. Dia menilai ada pekerjaan rumah (PR) yang lebih mendesak berupa penataan tenaga honorer kategori dua (K2). ‘’Harusnya yang dituntaskan K2 dulu, jangan rekrutmen CPNS,’’ tegasnya.

Data di BKD merujuk, jumlah tenaga honorer K2 mencapai 546 orang. Dari jumlah itu yang lolos tes CPNS hingga berhak menjalani pemberkasan hanya 207 tenaga. Dengan begitu masih ada 339 honorer K2 yang nasibnya menggantung. Pemerintah pusat juga belum kunjung memberikan kepastian nasib tenaga honoror yang masih tersisa itu. ‘’Dulu sempat ada wacana honorer dijadikan pegawai dengan perjanjian kontrak tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut,’’ terangnya.

Sumber: Tribun News
top